Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Adopsi AI di Indonesia: Belajar dari Pengalaman Negara Maju

Optimismemedia.com – Kecerdasan buatan (AI) kini menjadi bagian tak terpisahkan dari lanskap teknologi modern. Namun, proses adopsinya tidak selalu mulus, terutama bagi banyak organisasi yang masih berjuang mengatasi tantangan teknis maupun strategis. Laporan terbaru dari Searce, perusahaan konsultan teknologi, menyoroti peluang besar AI dalam mendongkrak pertumbuhan bisnis dan return of investment (ROI) jangka panjang.

Menurut Benedikta Satya, Country Director Searce Indonesia, kunci sukses implementasi AI terletak pada pendekatan berbasis hasil yang ditopang tata kelola, kerangka kerja, dan proses manajemen berkelanjutan. “Dengan langkah ini, tujuan bisnis dapat diwujudkan secara bertanggung jawab dan memberikan manfaat signifikan,” ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (19/11).

Baca juga: Harmoni Agama dan Alam: Menag Ajak Umat Tingkatkan Kesadaran Lingkungan

Meski potensi AI besar, tingkat keberhasilannya belum optimal. Survei mencatat hanya 51% inisiatif AI yang dianggap “sangat berhasil,” sementara 42% dinilai “agak berhasil.” Meski demikian, 25% responden berencana meningkatkan investasi AI hingga 50% lebih pada 2024, dengan sebagian alokasi dana mencapai $25 juta.

Privasi Data dan Tantangan Utama

Hambatan utama adopsi AI menurut survei adalah privasi data (45%), teknologi lama (40%), serta kurangnya tenaga ahli (40%). Bene menekankan pentingnya mitigasi tantangan ini melalui kemitraan strategis dan inovasi. “Privasi data menjadi isu sentral, namun kolaborasi dengan pemangku kepentingan dapat membantu mengatasinya,” jelasnya.

GenAI dan Solusi Praktis

Generative AI (GenAI) menjadi sorotan, dengan 70% responden mengaku telah menjalankan setidaknya tiga proyek berbasis GenAI. Teknologi ini paling banyak dimanfaatkan untuk layanan pelanggan (68%), penelitian internal (60%), dan pembuatan konten (53%).

Baca juga: Impor Susu vs Produksi Lokal: Jalan Terjal Peternak Boyolali

Sebagian besar organisasi (63%) memilih membeli solusi AI yang sudah ada di pasar, sementara 54% lainnya bermitra dengan penyedia layanan untuk implementasi lebih efisien.

Indonesia dan Adopsi AI Global

Survei ini melibatkan 300 eksekutif senior dari Amerika Serikat dan Inggris, negara yang bisa menjadi acuan Indonesia dalam mempercepat adopsi AI. “Peningkatan implementasi AI di Indonesia mencerminkan keyakinan terhadap teknologi ini sebagai pendorong inovasi bisnis,” pungkas Bene.

AI adalah keniscayaan, namun hanya dengan strategi tepat organisasi dapat meraih manfaat maksimal dari teknologi masa depan ini.

– Bersama Membangun Optimisme –

#optimismemedia #mulaiajadulu #kamibarumulai

Bagikan

Cari Berita

Search

Berita Terbaru

dsss
Santri dan Media: Menyelaraskan Tradisi dan Teknologi
LLLLL
Menyelaraskan Tujuan Pembelajaran dengan Kesejahteraan Ps...
Sumber. Inews.id
Dari Desa Nepo ke Pasar Nasional: Sukses Kacang Nepo Berk...
rrrss
Dari Siwaslih hingga Sigaplapor: Teknologi Bawaslu Siap K...
WhatsApp Image 2024-11-24 at 10.26.46 PM
Seruan FKUB Jateng: Tolak Politik Uang, Hindari Politisas...

Kirim Artikel