Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

LBH Semarang: Kandidat Cagub Jateng Belum Menyentuh Akar Masalah Lingkungan

Optimismemedia.com – Dua debat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah telah digelar, namun kritikan terus bermunculan. Meski debat ketiga sudah dijadwalkan pada 20 November 2024 di Muladi Dome, Universitas Diponegoro, respons publik menunjukkan kekecewaan terhadap minimnya gagasan segar dari para kandidat.

Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah, Handi Tri Ujiono, menyebut debat terbuka sebagai momentum penting untuk menyampaikan visi, misi, dan program kerja kepada masyarakat.

“Kepada seluruh pemilih di Jawa Tengah, mari simak baik-baik. Ini adalah literasi politik untuk menentukan pilihan pada 27 November 2024,” ucap Handi saat membuka debat kedua, Minggu (10/11/2024).

Baca juga: Kans Tipis Timnas di Piala Dunia: Erick Thohir Bicara Masa Depannya di PSSI

Namun, menurut Bosman Batubara, akademisi Utrecht University, para kandidat belum mampu menghadirkan solusi konkret.

“Saya merasa tidak ada yang segar dan tidak ada yang benar-benar tajam,” ujarnya saat ditemui pada Jumat (15/11/2024).

Bosman menyoroti isu reforma agraria di wilayah pesisir utara Jawa Tengah, di mana masyarakat menghadapi persoalan tenggelamnya kampung akibat rob dan kenaikan muka air laut. Ia menegaskan, para kandidat harus serius menangani masalah ini.

“Kandidat Pilgub mestinya memberikan solusi inovatif terkait risiko banjir, rob, hingga pengelolaan tanah kampung secara kolektif,” tuturnya.

Sorotan serupa datang dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Semarang yang merilis pernyataan tegas pada Rabu (13/11/2024). Dalam siaran persnya, LBH menilai kedua kandidat gagal memahami akar persoalan lingkungan dan krisis iklim di Jawa Tengah.

“Kerusakan lingkungan dan krisis iklim berkaitan dengan ketimpangan akses penguasaan sumber daya alam. Analisis kedua pasangan calon belum sampai pada akar masalah seperti perampasan lahan atas nama pembangunan atau tambang yang merusak,” tulis LBH.

LBH juga mengingatkan bahwa solusi jangka pendek seperti pajak air tanah atau desalinasi air laut tidak cukup untuk menjawab krisis lingkungan.

“Kedua pasangan calon seharusnya mengedepankan solusi yang lebih kompleks, termasuk pemenuhan, perlindungan, dan penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia,” tegas LBH.

Dengan debat ketiga di depan mata, publik berharap para kandidat mampu menjawab tantangan ini dan menyodorkan visi serta program yang relevan untuk masa depan Jawa Tengah.

– Bersama Membangun Optimisme –

#optimismemedia #mulaiajadulu #kamibarumulai

Bagikan

Cari Berita

Search

Berita Terbaru

dsss
Santri dan Media: Menyelaraskan Tradisi dan Teknologi
LLLLL
Menyelaraskan Tujuan Pembelajaran dengan Kesejahteraan Ps...
Sumber. Inews.id
Dari Desa Nepo ke Pasar Nasional: Sukses Kacang Nepo Berk...
rrrss
Dari Siwaslih hingga Sigaplapor: Teknologi Bawaslu Siap K...
WhatsApp Image 2024-11-24 at 10.26.46 PM
Seruan FKUB Jateng: Tolak Politik Uang, Hindari Politisas...

Kirim Artikel