Optimismemedia.com – Indonesia dan Serbia kembali menyelenggarakan Dialog Lintas Agama (DLA) ke-5 di Beograd, Serbia, pada 11-14 November 2024. Acara ini bertujuan memperkuat kerja sama lintas agama dan budaya sebagai upaya mendukung hubungan bilateral kedua negara.
Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama RI, Muhammad Adib Abdushomad, menjelaskan bahwa dialog kali ini mengusung tema “With Dialogue to Peace: Tolerance and Culture” untuk mempromosikan nilai moderasi beragama dan kerukunan.
“Kegiatan ini diharapkan menjadi sarana mempererat hubungan kedua negara melalui penguatan moderasi beragama dan harmoni antarbudaya,” ujar Gus Adib, sapaan akrabnya, dalam sambungan telepon, Jumat (15/11/2024).
Sebagai bagian dari dialog, Indonesia dan Serbia menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas Beograd serta menyepakati joint statement terkait dialog lintas agama.
Komitmen Indonesia dalam Diplomasi Soft Power
Gus Adib menyoroti peran DLA sebagai instrumen diplomasi soft power yang telah dimulai sejak 2004. Hingga kini, Indonesia bermitra dengan 34 negara dalam forum serupa. “Indonesia terus menjadi model perdamaian dan harmoni yang dapat dijadikan inspirasi oleh dunia,” ungkapnya.
Dalam dialog ini, delegasi Indonesia melibatkan akademisi, tokoh lintas agama, pemuda, perempuan, serta think tank. Beberapa pejabat Serbia juga hadir, termasuk Prof Porirje, dalam dua plenarry session yang membahas Religious Tolerance in Public Speech dan The Importance of Churches and Religious Communities in the Preservation of Cultural Heritage.
“Dialog ini bukan sekadar konferensi. Kita ingin ada kerja sama konkret dalam memajukan moderasi beragama, kerukunan, dan perdamaian dunia,” tambah Gus Adib, yang juga pengasuh Pesantren Madani Global Citizenship Rempoa Tangsel.
Selain diskusi, kegiatan ini melibatkan kunjungan ke situs bersejarah, seperti Church of Saint Sava, Museum of Yugoslavia, dan Universitas Beograd.
Menguatkan Komitmen Perdamaian
Gus Adib menegaskan bahwa DLA ke-5 menjadi bukti keseriusan Indonesia dalam menyebarkan pesan perdamaian dan mempromosikan Islam sebagai rahmatan lil alamin.
“Dialog ini adalah bentuk nyata komitmen Indonesia untuk memajukan nilai-nilai moderasi dan perdamaian,” tuturnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah rektor, seperti Prof Zamhari Ma’ruf dari UIII, Prof Masnun Thahir dari UIN Mataram, dan Prof Gede Suwindia dari STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Delegasi lainnya meliputi Dubes RI untuk Serbia Muchammad Chandra Wijaya, Dirjen Informasi dan Kebijakan Publik Kemlu Siti Nugraha Mauludiah, serta utusan PBNU Hj Safira Machrusah.
– Bersama Membangun Optimisme –
#optimismemedia #mulaiajadulu #kamibarumulai