Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Impor Susu vs Produksi Lokal: Jalan Terjal Peternak Boyolali

Optimismemedia.com – Viralnya aksi peternak sapi perah Boyolali membuang susu segar menjadi sorotan tajam terhadap tata kelola rantai pasok susu nasional. Peristiwa ini mencerminkan puncak keresahan yang memuncak sejak September 2024, saat Industri Pengolahan Susu (IPS) membatasi penerimaan susu lokal.

Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, menjelaskan bahwa permasalahan ini telah menjadi perhatian pemerintah pusat.

“Kementerian Pertanian sudah menggelar rapat untuk memastikan penyerapan susu peternak, baik ke industri maupun program Makan Bergizi Gratis (MBG),” katanya, Selasa (12/11/2024).

Baca juga: LBH Semarang: Kandidat Cagub Jateng Belum Menyentuh Akar Masalah Lingkungan

Namun, Sumarno mengakui keterbatasan kewenangan daerah dalam mengendalikan impor susu, yang menjadi salah satu biang keladi masalah ini.

Meski begitu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tak tinggal diam. Sumarno menegaskan bViralnya aksi peternak sapi perah Boyolali membuang susu segar menjadi sorotan tajam terhadap tata kelola rantai pasok susu nasional. Peristiwa ini mencerminkan puncak keresahan yang memuncak sejak September 2024, saat Industri Pengolahan Susu (IPS) membatasi penerimaan susu lokal.

Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, menjelaskan bahwa permasalahan ini telah menjadi perhatian pemerintah pusat.

“Kementerian Pertanian sudah menggelar rapat untuk memastikan penyerapan susu peternak, baik ke industri maupun program Makan Bergizi Gratis (MBG),” katanya, Selasa (12/11/2024).

Namun, Sumarno mengakui keterbatasan kewenangan daerah dalam mengendalikan impor susu, yang menjadi salah satu biang keladi masalah ini.

Meski begitu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tak tinggal diam. Sumarno menegaskan bahwa pemprov akan mendorong efisiensi produksi peternak dan meningkatkan penyerapan oleh industri lokal. “Saya sendiri berasal dari Boyolali, sejak kecil sudah mengurus susu. Ini harus segera diselesaikan,” ujarnya tegas.

Ketua Asosiasi Industri Pengolahan Susu (AIPS) mengungkapkan, dominasi impor hingga 80% dari total kebutuhan susu nasional menjadi solusi praktis industri akibat belum memadainya kualitas susu lokal. Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, mengusulkan optimalisasi koperasi untuk membantu menyerap produksi peternak lokal.

“Kami akan memperkuat koordinasi antara koperasi dan IPS agar rantai pasok lebih stabil,” ungkapnya, Senin (11/11/2024).

Langkah-langkah tersebut menjadi harapan baru di tengah gelombang kekecewaan peternak lokal. Namun, keberhasilan penyelesaian masalah ini masih menunggu realisasi konkrit dari seluruh pihak yang terlibat.ahwa pemprov akan mendorong efisiensi produksi peternak dan meningkatkan penyerapan oleh industri lokal.

“Saya sendiri berasal dari Boyolali, sejak kecil sudah mengurus susu. Ini harus segera diselesaikan,” ujarnya tegas.

Ketua Asosiasi Industri Pengolahan Susu (AIPS) mengungkapkan, dominasi impor hingga 80% dari total kebutuhan susu nasional menjadi solusi praktis industri akibat belum memadainya kualitas susu lokal. Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, mengusulkan optimalisasi koperasi untuk membantu menyerap produksi peternak lokal.

“Kami akan memperkuat koordinasi antara koperasi dan IPS agar rantai pasok lebih stabil,” ungkapnya, Senin (11/11/2024).

Langkah-langkah tersebut menjadi harapan baru di tengah gelombang kekecewaan peternak lokal. Namun, keberhasilan penyelesaian masalah ini masih menunggu realisasi konkrit dari seluruh pihak yang terlibat.

– Bersama Membangun Optimisme –

#optimismemedia #mulaiajadulu #kamibarumulai

Bagikan

Cari Berita

Search

Berita Terbaru

dsss
Santri dan Media: Menyelaraskan Tradisi dan Teknologi
LLLLL
Menyelaraskan Tujuan Pembelajaran dengan Kesejahteraan Ps...
Sumber. Inews.id
Dari Desa Nepo ke Pasar Nasional: Sukses Kacang Nepo Berk...
rrrss
Dari Siwaslih hingga Sigaplapor: Teknologi Bawaslu Siap K...
WhatsApp Image 2024-11-24 at 10.26.46 PM
Seruan FKUB Jateng: Tolak Politik Uang, Hindari Politisas...

Kirim Artikel