Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Lokakarya Dolanan Tradisional Pemuda Perdamaian Solo Raya, Warisan Budaya Jadi Jembatan Perdamaian Lintas Komunitas

Optimismemedia.com – Lokakarya Dolanan Tradisional Pemuda Perdamaian Solo Raya berhasil diselenggarakan di Ndalem Djoyokusuman, Surakarta, oleh Lembaga Kajian Lintas Kultural (LKLK) pada 9 November lalu. Acara ini disambut dengan antusias oleh masyarakat, khususnya para pemuda dari berbagai latar belakang budaya dan agama.

Lokakarya ini tidak hanya berfungsi sebagai wadah permainan, melainkan juga sebagai sarana mempererat nilai-nilai perdamaian dan kebersamaan melalui pelestarian dolanan tradisional.

Dalam sambutannya, Ketua LKLK, Sofwan Faizal Sifyan, menekankan bahwa permainan tradisional memainkan peran penting dalam menjaga identitas budaya lokal dan memperkuat persatuan. Ia menyatakan bahwa permainan tradisional memiliki nilai sosial dan budaya yang dalam, seperti gotong royong, toleransi, dan kedamaian. Pelaksanaan lokakarya ini, menurutnya, adalah langkah awal dalam upaya berkelanjutan untuk menciptakan perdamaian melalui interaksi budaya di kalangan pemuda.

Selain lokakarya dan diskusi, acara ini juga diramaikan oleh berbagai pertunjukan seni yang mengangkat kekayaan budaya Nusantara. Penampilan sendratari dan drama kolosal oleh alumni LKLK, bekerja sama dengan Sanggar Seni Meta Budaya, berhasil menarik perhatian dengan mengangkat makna filosofis dari dolanan tradisional yang sarat pesan moral dan nilai sosial. Baca juga: Kunjungan Calon Kepala Daerah ke Jokowi: Sudah Pensiun, Tak Pengaruh Lagi

Drama kolosal tersebut mengisahkan perjalanan sebuah komunitas yang mengutamakan kebersamaan dan kerja sama, mencerminkan nilai-nilai yang diajarkan dalam permainan tradisional seperti gobak sodor dan congklak, dan mengajak penonton untuk merenungi pentingnya nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Acara puncak lokakarya juga menampilkan musikalisasi puisi, drama, dan wayang topeng berbahan daur ulang oleh seniman lokal, Ki Jantit Sanakala. Wayang topeng dari limbah kertas ini mencuri perhatian dengan visualisasi uniknya dan membawa pesan akan pentingnya menjaga lingkungan melalui pemanfaatan bahan daur ulang.

Lewat pementasan ini, Ki Jantit menyampaikan cerita tentang harmoni dan keindahan dalam keberagaman, mengajak penonton untuk merenungkan nilai-nilai kebersamaan yang diambil dari dolanan tradisional.

Secara keseluruhan, Lokakarya Dolanan Tradisional Pemuda Perdamaian Solo Raya memberikan pengalaman berharga bagi para peserta. Mereka tidak hanya belajar dan berdiskusi mengenai nilai budaya dan perdamaian, tetapi juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan seni yang menumbuhkan kecintaan terhadap budaya dan kepedulian sosial. Baca juga:

Antusiasme para peserta menunjukkan bahwa inisiatif semacam ini sangat dinantikan oleh generasi muda. Melalui pengenalan dolanan tradisional secara kreatif dan interaktif, LKLK berharap generasi muda terinspirasi untuk melestarikan budaya sekaligus menjadi agen perubahan yang membawa pesan perdamaian dalam masyarakat.

Acara ini ditutup dengan sesi refleksi, di mana peserta berbagi pandangan dan pemahaman baru yang mereka dapatkan. Banyak peserta merasa bahwa pengalaman ini membuka wawasan mereka tentang pentingnya warisan budaya sebagai bagian dari identitas dan alat untuk mempererat hubungan lintas komunitas.

Diharapkan, lokakarya ini dapat menjadi inspirasi bagi kegiatan serupa di masa depan, yang menjadikan seni dan budaya sebagai sarana membangun perdamaian di wilayah Solo Raya dan sekitarnya.

– Bersama Membangun Optimisme –

#optimismemedia #mulaiajadulu #kamibarumulai

Bagikan

Cari Berita

Search

Berita Terbaru

dsss
Santri dan Media: Menyelaraskan Tradisi dan Teknologi
LLLLL
Menyelaraskan Tujuan Pembelajaran dengan Kesejahteraan Ps...
Sumber. Inews.id
Dari Desa Nepo ke Pasar Nasional: Sukses Kacang Nepo Berk...
rrrss
Dari Siwaslih hingga Sigaplapor: Teknologi Bawaslu Siap K...
WhatsApp Image 2024-11-24 at 10.26.46 PM
Seruan FKUB Jateng: Tolak Politik Uang, Hindari Politisas...

Kirim Artikel