Optimismemedia.com – Kelangsungan hidup masyarakat adat menjadi sorotan utama dalam gelaran The 6th International Conference and Consolidation on Indigenous Religion (ICIR 6) di Ambon. Acara yang diselenggarakan di Institusi Agama Kristen Negeri Ambon ini menawarkan ragam diskusi yang dapat diikuti secara daring maupun luring.
Beberapa topik menarik meliputi: “Demokratisasi Budaya dan Kebijakan untuk Hak Perempuan,” “Respon Masyarakat Adat terhadap Pendidikan, Agama, dan Demokrasi,” hingga “Demokrasi Digital, Hak, dan Inklusi.”
Koordinator ICIR Rumah Bersama, Syamsul Maarif, menjelaskan bahwa diskusi-diskusi tersebut berjalan paralel dengan fokus yang sama: mengangkat tantangan yang dihadapi kelompok rentan di Indonesia, khususnya di Maluku.
“Ada tiga sesi paralel, baik offline maupun online, yang menyentuh isu-isu kelompok rentan, dari kepercayaan leluhur masyarakat adat hingga disabilitas, perempuan, dan anak,” ujar Syamsul Maarif, Kamis (24/10/2024).
Selain diskusi, ICIR 6 juga meluncurkan buku berjudul Ketegangan Kebebasan dan Kerukunan Beragama di Indonesia, dan malam harinya ditutup dengan pementasan Tari Samra, musikalisasi puisi, dan Tari Maku-Maku.
Syamsul mengapresiasi partisipasi aktif para akademisi, mahasiswa, jurnalis, aktivis, masyarakat adat, hingga pemerintah dalam acara ini.
“ICIR adalah rumah bersama yang mendengarkan dan merespons jeritan rakyat yang menghadapi berbagai tantangan,” tutupnya.