Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Gerakan Pemuda Ansor Grogol Gelar Pelatihan Mediasi untuk Rekonsiliasi Konflik Keagamaan

Optimismemedia.com – Gerakan Pemuda Ansor Grogol sukses menggelar Coaching Clinic Pelatihan Keterampilan Mediasi Konflik Keagamaan, yang dihadiri oleh 25 pemuda lintas agama di Ballroom Hotel Sarila, Surakarta.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Simpul Perdamaian Komunitas Muda, bertujuan menciptakan ruang aman bagi generasi muda untuk mendukung rekonsiliasi konflik keagamaan di Solo Raya, dengan dukungan dari Indika Foundation Impact Grant 2024.

Baca juga: Indeks Kerukunan Umat Beragama 2024 Naik, Tantangan Toleransi Masih Ada

Acara dimulai pukul 08.30 WIB dengan pembukaan resmi dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam sambutannya, Fadhel Moubharok, Ketua Gerakan Pemuda Ansor Grogol, menekankan pentingnya peran pemuda lintas agama dalam membangun harmoni sosial.

“Melalui pelatihan ini, diharapkan peserta dapat menjadi mediator efektif dalam menangani konflik berbasis agama di komunitas masing-masing,” ujar Fadhel.

Moderator sesi pengantar, Yusuf DA, Ketua Forum Pemuda Lintas Iman dan Kepercayaan Kota Surakarta, menyoroti pentingnya keterampilan mediasi sebagai solusi menjaga keharmonisan antar-agama.

“Konflik keagamaan sering muncul dari kesalahpahaman. Pelatihan ini mengajarkan dialog konstruktif dan cara menengahi perselisihan secara damai,” jelas Yusuf.

Materi utama disampaikan oleh Deana Sari, Manager of Advocacy PUKAPS, yang membahas strategi mediasi dalam konflik keagamaan.

Baca juga: Pemerintahan Prabowo Didesak Tuntaskan Konflik Agraria: Gerakan Rakyat Kawal Masyarakat Adat Suarakan 8 Tuntutan

“Mediasi bukan hanya tentang menyelesaikan masalah, tetapi juga membangun kembali kepercayaan dan menciptakan dialog yang damai,” katanya.

Simulasi mediasi yang dilakukan dalam kelompok, memberi peserta kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan baru mereka. Setelah sesi ini, kesimpulan dan rekomendasi disampaikan, dengan penekanan bahwa mediasi adalah kompetensi penting di Solo Raya yang kaya keragaman agama. Para peserta merekomendasikan agar pelatihan serupa terus dilakukan untuk memperkuat jaringan pemuda lintas agama.

Di akhir acara, Fadhel berharap para peserta dapat menjadi agen perubahan di komunitas mereka.

“Kalian adalah pilar perdamaian, jangan ragu berdialog dan menjadi jembatan antar keyakinan,” pesannya. Pelatihan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat peran pemuda sebagai agen perdamaian di Solo Raya.

– Bersama Membangun Optimisme –

#optimismemedia #mulaiajadulu #kamibarumulai

Bagikan

Cari Berita

Search

Berita Terbaru

dsss
Santri dan Media: Menyelaraskan Tradisi dan Teknologi
LLLLL
Menyelaraskan Tujuan Pembelajaran dengan Kesejahteraan Ps...
Sumber. Inews.id
Dari Desa Nepo ke Pasar Nasional: Sukses Kacang Nepo Berk...
rrrss
Dari Siwaslih hingga Sigaplapor: Teknologi Bawaslu Siap K...
WhatsApp Image 2024-11-24 at 10.26.46 PM
Seruan FKUB Jateng: Tolak Politik Uang, Hindari Politisas...

Kirim Artikel