Optimsimemedia.com – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sragen 2024, spanduk-spanduk bernada provokatif kembali muncul di beberapa wilayah kecamatan Sambungmacan dan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Melansir dari Joglosemarnews.com, Spanduk tersebut berisi ajakan untuk menolak kepemimpinan dinasti, dengan pesan seperti “Plumbon bersatu tolak pemimpin dinasti” dan “Sambirejo tempatnya orang pintar mari bersatu tolak pemimpin dinasti.” Pemasangan spanduk ini ditemukan di Desa Plumbon, Banyurip, Toyogo, Banaran, dan Kecamatan Sambirejo.
Baca juga: Resistensi Sosial Jadi Kendala, Hanya 15 Warga Kulonprogo Cantumkan Penghayat Kepercayaan di KTP
Hingga saat ini, belum diketahui siapa yang memasang spanduk-spanduk tersebut. Namun, pesan dalam spanduk mengarah pada penolakan terhadap pasangan calon nomor urut satu, Untung Wibowo Sukowati-Suwardi, yang dianggap sebagai bagian dari politik dinasti.
Kepemimpinan Bupati Yuni Sukowati, yang akan diwariskan kepada Wibowo Sukowati, dinilai sebagai bentuk nepotisme oleh sebagian masyarakat.
Salah satu warga Toyogo yang enggan disebut namanya menyatakan, “Siapa yang memasang spanduk itu kami tidak tahu, karena pagi melihat sudah terpasang di jalanan.”
Menanggapi hal ini, Sekretaris DPD Nasdem Sragen, Bambang Widjo Purwanto, yang juga merupakan tim sukses pasangan calon Bowo-Suwardi, menegaskan bahwa tuduhan politik dinasti tidak berdasar.
Menurutnya, pemilihan bupati di Sragen dilakukan secara demokratis, di mana masyarakat memiliki hak untuk memilih calon yang mereka anggap layak.
“Terkecuali sistem pemerintahan kerajaan itu dinamakan dinasti. Dalam pemilihan bupati, warga yang menentukan pilihannya dan mencoblos. Jadi, kliru kalau dibilang politik dinasti di Sragen,” ujar Bambang Pur pada Selasa (8/10/2024).
Bambang juga menilai bahwa penggunaan kampanye hitam dengan spanduk provokatif sudah usang. “Masyarakat sekarang sudah cerdas dan pintar menentukan pilihannya dalam Pilkada Sragen 2024,” tambahnya.
Sebelumnya, spanduk-spanduk provokatif lainnya juga muncul, menyerang mantan Bupati Sragen, Agus Fatchurrahman, dan mantan Bupati Untung Wiyono terkait isu-isu politik dan pribadi.
Terkait hal ini, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Sragen, Suparno, mengimbau agar masyarakat menjaga etika dalam berpolitik.
“Aja lali kodrate, wong Jawa aja lali Jawane. Etika, budi pekerti kita junjung tinggi, saling menghargai,” ujar Suparno pada Senin (7/10/2024).
Ia juga mengingatkan agar kontestasi politik dilakukan secara santun dan tidak saling menjatuhkan, demi menjaga kesantunan berpolitik dan budaya demokrasi yang sehat.
– Bersama Membangun Optimisme –
#optimismemedia #mulaiajadulu #kamibarumulai