Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang. Stunting bisa disebabkan oleh malnutrisi yang dialami ibu saat hamil atau anak pada masa pertumbuhannya. Stunting ditandai dengan tinggi badannya berada di bawah standar. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak pada usia yang sama. Stunting pada anak bisa dicegah saat ibu hamil melaui pemeriksaan rutih ANC atau Antenatal Care.
Pemeriksaan ANC merupakan pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil secara optimal, hingga mampu menghadapi masa persalinan, nifas, menghadapi persiapan pemberian ASI secara eksklusif, serta kembalinya kesehatan alat reproduksi dengan wajar. Pemeriksaan rutin selama kehamilan diperlukan untuk memantau tumbuh kembang janin dan mendeteksi masalah kesehatan pada ibu hamil. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan ultrasonografi (USG).
Baca juga: Kesetaraan Gender dalam Islam: Analisis Teologis, Historis, dan Kontemporer
Pemeriksaan kehamilan minimal enam kali pertemuan, dengan rincian dua kali di trimester 1, satu kali di trimester 2, dan tiga kali di trimester 3. Minimal sekali diperiksa oleh dokter saat kunjungan pertama di trimester 1 dan saat kunjungan kelima di trimester 3. Penimbangan berat badan pada ibu hami saat anc memainkan peran penting dalam pencegahan stunting. Selama kehamilan, kondisi kesehatan ibu sangat bergantung pada pola hidup sehat, termasuk konsumsi makanan bergizi dan pengelolaan berat badan yang sehat.
Penimbangan berat badan ibu hamil secara rutin membantu memantau kesehatan ibu dan janin, serta memastikan bahwa ibu hamil mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan janin yang optimal. Selain itu, penimbangan berat badan juga dapat membantu dalam mendeteksi dini masalah gizi pada ibu hamil, yang jika tidak ditangani dengan baik, dapat berdampak pada pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko stunting.
Selain pemeriksaan berat badan ibu hamil juga akan diperiksa HIV, Hepatitis B, dan sifilis. Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk mengetahui sejak dini risiko infeksi pada ibu hamil yang berdampak negatif bagi pertumbuhan janin. Apabila ditemukan infeksi atau hasil pemeriksaan HIV, Hepatitis B, dan sifilis dinyatakan positif maka akan dilakukan intervensi lebih lanjut. Pemeriksaan Hemoglobin juga berguna untuk mengetahui ibu anemia, Dalam beberapa penelitian, anemia pada ibu hamil ditemukan berhubungan dengan stunting pada balita. Anemia dapat disebabkan oleh kurangnya asupan gizi, terutama zat besi, yang dapat menyebabkan kekurangan sel darah merah dan gangguan pertumbuhan pada anak.
Pemberian gizi yang baik sangatlah penting bagi ibu hamil. Makanan yang dianjurkan meliputi ikan, telur, daging, seafood, kacang, biji-bijian, susu, keju, yoghurt, serta aneka buah dan sayuran. Kecukupan nutrisi akan berdpampak baik bagi ibu hamil dan janin. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan pertumbuhan yang terhambat pada janin. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memastikan kecukupan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhannya selama masa kehamilan.
Pemeriksaan kehamilan juga dapat membantu dalam menilai status gizi ibu hamil dan memberikan intervensi yang diperlukan. Pemberian vitamin berupa zat besi berguna untuk meningkatkan kadar zat besi pada ibu hamil, kecukupan zat besi yang baik bermanfaat agar tidak terjadi anemia.
Peran keluarga dan lingkungan sangat membantu bagi pertumbuhan ibu dan janin, dukungan dari keluarga, lingkungan kerja, dan komunitas juga penting dalam pencegahan stunting pada anak. Mendorong peran keluarga dan lingkungan dalam mendampingi ibu hamil serta memberikan informasi dan edukasi yang tepat dapat membantu dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Selain itu kelas ibu hamil yang diadakan pusat kesehatan Masyarakat (Puskesmas) berperan aktif dalam memberikan edukasi pada ibu hamil melalui dialog tanya jawab ibu hamil memperoleh informasi yang baik sehingga sangat berguna agar ibu hamil tidak berperilaku menyimpang atau melakukan kebiasaan yang kurang baik selama kehamilan. Kelas ibu hamil terdapat kegiatan senam hamil yang merupakan kegiatan ekstra yang sangat bermanfaat untuk persiapan persalinan nanti.
Pemerintah terus berupaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak serta mencegah stunting. Salah satunya dengan mendistribusikan alat ultrasonography (USG) untuk membantu pemeriksaan kehamilan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai upaya deteksi dini. Pemeriksaan kehamilan secara teratur dan pencegahan stunting pada masa kehamilan dinyatakan sebagai strategi penting untuk menurunkan angka kejadian stunting pada anak. Pencegahan stunting juga bergantung pada kondisi ibu saat hamil.
Optimisme Indonesia bisa bebas dari anak stunting dengan cara memberikan nutrisi yang seimbang, pemeriksaan rutin, dan perhatian terhadap kesehatan ibu hamil secara keseluruhan. Dalam hal ini, pemeriksaan ibu hamil memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal bagi janin. Penting untuk dicatat bahwa pencegahan stunting melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah, masyarakat serta keluarga agar ibu yang mengandung melahirkan bayi yang berkualitas baik pertumbungan dan perkembangan kelak.
– Bersama Membangun Optimisme –
#optimismemedia #mulaiajadulu #kamibarumulai