Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Dorong Realisasi Toleransi di Kota Solo, Gelar Peace Building Training, Hadirkan Profesor dari Kanada!

Pada tahun 2022, Institut Setara mengumumkan 10 kota paling toleran di Indonesia, dengan Surakarta (Solo) menempati peringkat ke-4 dengan indeks poin 5,88. Namun, pada tahun 2023, Surakarta jatuh ke peringkat ke-10 dengan skor indeks poin 5,80, menunjukkan penurunan dalam tingkat toleransi kota tersebut. Hal ini menyoroti pentingnya upaya konkret untuk mendorong dan merealisasikan toleransi di antara beragam komunitas agama. Menyikapi hal ini, berbagai lembaga seperti Yayasan Perdamaian Lintas Agama dan Golongan (YPLAG), MDS Community Bring Peace, dan Komparem BAGKS (Komisi Pemuda Remaja Badan Antar Gereja Kristen Surakarta) mengadakan Pelatihan Pembangunan Perdamaian di Gedung Sekretariat Bersama Kota Surakarta pada Sabtu, 23 Maret 2024.

Acara ini menghadirkan Dr. Wendy Kroeker, seorang dosen di Canadian Mennonite University yang juga menjabat sebagai Ketua Anababtis Networking on Peace serta Profesor Studi Perdamaian dan Transformasi Konflik, sebagai narasumber. Peserta dari berbagai komunitas pemuda Solo, termasuk Pemuda Katolik, GMKI, Fatayat NU, NA Muhammadiyah, MAKIN, Pemuda Penghayat, Pemuda Hindu, Pemuda Budha, dan FKUB muda, akan hadir untuk meningkatkan ketrampilan mereka dalam membangun perdamaian.

Baca juga: Gandeng Vietnam, RI Jajaki Kerja Sama Agrikultur dan Akuakultur

Meskipun terdapat hambatan bahasa dalam penyampaian Profesor Wendy, panitia telah menyediakan penerjemah. Acara akan dibuka oleh sambutan dari Ibu Vanel dari YPLAG, diikuti oleh materi dari Prof Wendy. Materi pertama akan membahas Pengantar Peace Bulding dengan sesi perkenalan antar peserta. Sesi kedua akan membagi peserta menjadi tiga kelompok untuk mendefinisikan konsep perdamaian dan membuat simbol perdamaian. Prof Wendy menekankan pentingnya memahami kekuatan, budaya, data, dan kepribadian masing-masing individu dalam menjadi agen perdamaian.

Sesi ketiga membahas empat keseimbangan dalam penerapan perdamaian, yaitu keadilan, perdamaian, kasih sayang, dan kepercayaan. Peserta akan dibagi menjadi empat kelompok untuk mempresentasikan harmoni perdamaian. Prof Wendy akan memberikan contoh tentang pentingnya menjadi pendengar yang baik dan memberikan tugas kepada peserta untuk merasakan berbagai emosi dari kursi yang mereka duduki.

Sesi terakhir akan membahas peran seorang agen perdamaian dalam berbagai situasi. Agen perdamaian harus memiliki kualitas seperti telinga yang siap mendengarkan keluhan, pengamatan yang tajam, empati yang tinggi, pikiran yang adil, dan fokus pada solusi. Peserta akan menggambarkan seorang agen perdamaian dalam kelompok masing-masing.

Agenda akan ditutup oleh Bapak Paulus dengan penyerahan cinderamata kepada Prof Wendy. Para peserta berharap bahwa pelatihan ini akan diikuti dengan tindak lanjut yang lebih lanjut untuk memperkuat perdamaian di Solo.

– Bersama Membangun Optimisme –

#optimismemedia #mulaiajadulu #kamibarumulai

Bagikan

Cari Berita

Search

Berita Terbaru

dsss
Santri dan Media: Menyelaraskan Tradisi dan Teknologi
LLLLL
Menyelaraskan Tujuan Pembelajaran dengan Kesejahteraan Ps...
Sumber. Inews.id
Dari Desa Nepo ke Pasar Nasional: Sukses Kacang Nepo Berk...
rrrss
Dari Siwaslih hingga Sigaplapor: Teknologi Bawaslu Siap K...
WhatsApp Image 2024-11-24 at 10.26.46 PM
Seruan FKUB Jateng: Tolak Politik Uang, Hindari Politisas...

Kirim Artikel