Desa Kedungpilang, Kecamatan Wonosamodro, Kabupaten Boyolali menjadi Desa kedua di Kecamatan Wonosamodro yang mendapat kesempatan sosialisasi program KIBLA (Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir). kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Wana Bhakti pada pukul 09.00-13.00 WIB, Selasa (18/3/24). Sosialisasi yang dihadiri oleh kepala Puskesmas Wonosamodro,Kades (Kepada Desa), Pemdes (Pemerintah Desa),Bidan Desa,Kader Posyandu, Pendamping Desa serta tim formmad (Forum Madani Masyarakat Boyolali) sebagai narasumber.
Sosialisasi KIBLA ini menginjak tahun kedua setelah di tahun 2023 sukses melaksanakan sosialisasi ke 20 desa di Kabupaten Boyolali. Maka Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali dan formmad melanjutkan program ini di tahun 2024,dengan tambahan 24 Desa di tahun 2024. Desa Kedungpilang menjadi desa ke 40 total desa yang mendapat kesempatan sosialisasi KIBLA. Dalam sambutan Kades Kedungpilang, Bapak Res Hadi Jatmoko menyampaikan bahwa dari kami (Kades dan Pemdes) akan mendukung program ini. Senada dengan Bapak Ngatimin,S.Kep.,Ns selaku Kepala Puskesmas Wonosamodro, bahwa puskesmas akan ikut mendampingi program KIBLA serta menjadi fasilitator melalui bidan desa.
Sosialisasi KIBLA dengan narasumber tim formmad ini ada tiga materi yang akan disampaikan. Materi pertama yang berjudul Desa/Kelurahan Siaga KIBLA Sebagai Upaya Bersama Menurunkan AKI/AKB di Kabupaten Boyolali. Hal ini dirasa penting karena Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan gambaran tingkat akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, efisien dan efektifitas dalam pengelolaan program kesehatan. Terdapat dua faktor penyebab AKI/AKB bisa faktor klinis dan non klinis.
Bapak Eko dalam penyampaian materi pertama memaparkan pemetakan non klinis sebagai berikut, perkawinan anak, kualitas gizi dan nutrisi ibu hamil yang kurang, kesadaran KIBLA masyarakat rendah, aspek deteksi dan kegawatdaruratan rendah, pemgambil keputusan lambat, hinggs fasilitas kesehatan (faskes) sudah terlambat. Harapannya ialah meningkatnya kesadaran dan kepedulian pemerintah desa untuk memberikan anggaran dana desa di program KIBLA, kesadaran masyarakat terhadap kesehatan ibu bayi dan balita, dan meningkatnya daya kritis masyarakat bahwa KIBLA tanggung jawab bersama semua elemen masyarakat, analisis sosial tentang potensi dan peluang serta hambatan terkait KIBLA, ibu hamil dan bayi baru lahir terpantau dan terpenuhi minimal kebutuhan dasarnya, desa mampu mandiri mengatasi persoalan terkait KIBLA.

Penyampaian materi pertama olah Bapak Eko
Narasumber Kedua Oleh Bapak Andi Sarjono, ST. memaparkan mengenai Desa Siaga KIBBL (Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir). Dimana cara menurukan AKI/AKB dengan berbagai peran dari pihak masyarakat/kader, pihak swasta, dan pihak pemerintah desa. Rekomendasi analisa soisal dan akuntabilitas sosial antara lain pelibatan unsur masyarakat yang lenih luas, fasilitasi penguatan kapasitas kader desa siaga, perlunya kendaraan siaga, pembentukan bank darah hidup, peningkatan sarana prasarana, peningkatan gizi ibu hamil dan bayi baru lahir, pelibatan/penguatan remaja dalam kesehatan reproduksi (kespro) dan KIBBL.

Pemaparan materi kedua oleh Bapak Andi Sarjono, ST
Sebagai materi terakhir dan Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL)yang disampaikan oleh Muhammad Nasron. Tema yang di ini merupakan RKTL Tim Desa Siaga Ibu Hamil dan Bayi Baru Lahir Kabupaten Boyolali.
Mengingat yang dipaparkan di muka bahwa regulasi KIBLA sudah di atur dalam Keputusan Bupati Boyolali Nomor 050/417 Tahun 2022 Tentang Penetapan Desa Siaga Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir Dalam Rangka Meningkatkan Kepedulian dan Partisipasi Warga Pada Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir dan Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi Kabupaten Boyolali. Mas Nasron memberikan contoh alur pengelolaan data pelaporan dan koordinasi tim siaga ibu hamil.
Dari Ibu hamil terpantau tim siaga ibu hamil (bumil) kemudian koordinasi dengan kepala desa dan bidan desa. Dan tidak kalah pentingnya adalah SK tim siaga KIBLA agar nama-nama kader yang masuk kedalam SK paham akan tugasnya. Serta nantinya ada kepedulian kepada kader untuk mendapatkan honor sebagai wujud apresiasi mereka.
– Bersama Membangun Optimisme –
#optimismemedia #mulaiajadulu #kamibarumulai