Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Tak Terduga! Gus Nadir Beberkan PBNU Sudah Tidak Netral, Marwah NU Sebagai Perekat Bangsa Memudar?

NU merupakan salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia.

Kebesaran NU tak lain tak bukan karena kiprahnya dalam perjuangan melawan penjajah.

Selain itu, kebesarannya juga didorong dengan kemampuannya  sebagai ormas perekat bangsa.

Akhir-akhir ini, Ketua Umum PBNU, Gus Yahya sering berkhotbah mengenai netralitas NU dalam menghadapi politik.

Jika dilacak sejak kepengurusan Gus Yahya, ia pernah menyatakan hal serupa pada Muktamar NU di Lampung tahun 2021 lalu.

Namun, kini hal tersebut seakan-akan memudar karena diduga PBNU bersikap tidak netral dalam menghadapi pemilu 2024, sebagaimana dilansir dari akun pribadi Twitter (X) @na_dirs

Gus Nadir membeberkan ketidaknetralan PBNU terlihat ketika pertemuan pengurus NU seluruh Indonesia di Hotel Bumi Ayu, Surabaya.

Gus Nadir mengetahui hal itu dari beberapa peserta  juga Kyai sepuh yang hadir dalam pertemuan itu.

Ia juga menegaskan bahwa pertemuan tersebut dihadiri pula Ketua Umum dan Ra`is Aam PBNU yakni Gus Yahya dan K.H. Miftachul Akhyar.

Secara terang-terangan, Gus Nadir menjelaskan bahwa mobilisasi yang dilakukan PBNU untuk memilih paslon 02 bukan merupakan keputusan organisasi resmi, melainkan hanya menggunakan struktur-strukturnya saja dari tingkat atas sampai bawah.

Gus Nadir memandang mobilisasi menggunakan cara non struktural seperti ini membuat gerakan civil society NU melemah dalam menghadapi Pemilu 2024.

Isu netralitas diangkat oleh Gus Nadir karena sejak dulu NU berperan sebagai ormas perekat bangsa.

“Kenapa saya perlu angkat isu netralitas ini karena NU memainkan peranan penting sebagai perekat bangsa,” beber Gus Nadir dalam akun twitter pribadinya @na_dirs pada 25.

Sulit dibayangkan, bagaimana jadinya jika Pemilu 2024 nantinya akan terjadi kerusuhan , Maka NU sebagai ormas perekat bangsa akan kehilangan fungsinya.

“Kita kehilangan marwah NU sebagai ormas perekat bangsa dan ini bisa membelah masyarakat di bawah,” pungkas Gus Nadir.

– Bersama Membangun Optimisme –

#optimismemedia #mulaiajadulu #kamibarumulai

Bagikan

Cari Berita

Search

Berita Terbaru

dsss
Santri dan Media: Menyelaraskan Tradisi dan Teknologi
LLLLL
Menyelaraskan Tujuan Pembelajaran dengan Kesejahteraan Ps...
Sumber. Inews.id
Dari Desa Nepo ke Pasar Nasional: Sukses Kacang Nepo Berk...
rrrss
Dari Siwaslih hingga Sigaplapor: Teknologi Bawaslu Siap K...
WhatsApp Image 2024-11-24 at 10.26.46 PM
Seruan FKUB Jateng: Tolak Politik Uang, Hindari Politisas...

Kirim Artikel