Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Dinkes Kab. Boyolali dan Formmad Gelar Sosialisasi Program Penguatan Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali bekerja sama dengan Forum Madani Masyarakat Boyolali (formmad) menggelar tour ke beberapa desa dalam acara sosialisasi program penguatan kesehatan ibu dan bayi baru lahir (KIBLA). Acara KIBLA hari ini selasa,05 Desember 2023 dimulai pukul 13.15 – 16.45 WIB berlokasi di balaidesa Kalinanas,desa ke 16 yang mendapat program di tahun anggaran 2023 ini. Awal mula program KIBLA bisa berjalan dari pilot project di desa Seboto dan Desa Sampetan Kecamatan Gladagsari. Program KIBLA di dua desa tersebut bisa di bilang sukses menakan angka kematian AKI/AKB hingga 0%, dan akan diaplikasikan ke semua desa yang ada di Boyolali. Karena Boyolali pernah berada di urutan ke tiga dalam kasus kematian ibu dan bayi se jawa tengah. Karena kesuksesan program KIBLA ini pernah masuk di 10 besar nominasi jawa tengah. Sebagai awalan tahun 2023 ini baru dapat menganggarkan untuk 20 desa,termasuk desa Kalinanas hari ini.

Baca juga: Pembukaan Pelatihan Dasar Calon Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Boyolali Tahun 2023

Sosialisasi KIBLA di mulai dengan pembukaan oleh pembawa acara kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya serta sambutan dan pembukaan resmi Sosialisasi KIBLA oleh Kepala Desa Kalinanas Bapak Darsu. Sambutan kedua oleh Bapak Ngatimin, S.Kep.,Ns selaku Kepala Puskesmas Wonosamodro,sedikit menambahkan bahwa Desa Kalinanas sudah ber SK Kades (Surat Keputusan Kepala Desa) kader kesehatan di Desa Kalinanas. Artinya bahwa kader/relawan kesehatan di Desa Kalinanas ini sudah legal ataupun diakui secara resmi di Desa. Itu sebagai bentuk perhatian dari pemerintah desa dan bidan desa.Sosialisasi ini selain untuk AKI/AKB juga untuk penurunan stunting di desa Kalinanas. Karena Desa Kalinanas sudah mampu menurunkan stunting sebesar 4,5%.Sebagai narasumber pertama oleh Bapak Eko selaku ketua formmad.

Narasumber Pertama Bapak Eko Selaku Ketua formmad

Bapak Eko Bambang Setiawan menyampaikan materi yang berjudul Desa/Kelurahan Siaga KIBLA Sebagai Upaya Bersama Menurunkan AKI/AKB di Kabupaten Boyolali. Kenapa ini penting,karena Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan gambaran tingkat akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan,efisien dan efektifitas dalam pengelolaan program kesehatan.

Ada dua faktor penyebab AKI/AKB bisa faktor klinis dan non klinis. Dalam hal ini formmad memetakan yang non klinis sebagai berikut,perkawinan anak,kualitas gizi dan nutrisi ibu hamil yang kurang,kesadaran KIBLA masyarakat rendah,aspek deteksi dan kegawatdaruratan rendah,pemgambil keputusan lambat,sampai fasilitas kesehatan (faskes) sudah terlambat. Harapan nantinya meningkatkan kesadaran dan kepedulian pemerintah desa untuk menganggarkan dana desa di program KIBLA, meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan ibu bayi dan balita,meningkatnya daya kritis masyarakat bahwa KIBLA tanggung jawab bersama semua elemen masyarakat, masyarakat mampir melakukan analisis sosial tentang potensi dan peluang serta hambatan terkait KIBLA,ibu hamil dan bayi baru lahir terpantau dan terpenuhi minimal kebutuhan dasarnya,desa mampu mandiri mengatasi persoalan terkait KIBLA.

Narasumber Kedua Oleh Bapak Andi Sarjono

Pemaparan materi ke dua oleh Bapak Andi Sarjono dengan tema Desa Siaga KIBBL (Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir). Merupakan cara menurukan AKI/AKB dengan berbagai peran dari pihak masyarakat/kader,pihak swasta,dan pihak pemerintah desa. Rekomendasi analisa soisal dan akuntabilitas sosial antara lain pelibatan unsur masyarakat yang lenih luas,fasilitasi penguatan kapasitas kader desa siaga,perlunya kendaraan siaga,pembentukan bank darah hidup,peningkatan sarana prasarana,peningkatan gizi ibu hamil dan bayi baru lahir,pelibatan/penguatan remaja dalam kesehatan reproduksi (kespro) dan KIBBL.

Sebagai materi terakhir dan Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) disampaikan oleh Gus Muhammad Nasron Abdul Malik Quswini Shofrowi. Banyak kader desa menanyakan kenapa panjang namanya, karena gus nasron adalah putra kiayi dari Mudal Boyolali. Gus Nasron mampu menyampaikan dengan suasana meriah dan penuh tawa. Tema yang di sampaikan Gus Nasron ini merupakan RKTL Tim Desa Siaga Ibu Hamil dan Bayi Baru Lahir Kabupaten Boyolali. Kembali di awal bahwa regulasi KIBLA sudah di atur dalam Keputusan Bupati Boyolali Nomor 050/417 Tahun 2022 Tentang Penetapan Desa Siaga Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir Dalam Rangka Meningkatkan Kepedulian dan Partisipasi Warga Pada Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir dan Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi Kabupaten Boyolali.

Gus Nasron memberikan contoh alur pengelolaan data,pelaporan,dan koordinasi tim siaga ibu hamil di desa Sampetan Kecamatan Gladagsari. Dari Ibu hamil terpantau tim siaga ibu hamil (bumil) kemudian koordinasi dengan kepala desa dan bidan desa. Harapannya dapat di tiru di desa Kalinanas ini. Sebagai penutup para peserta dan pemateri berfoto bersama.

– Bersama Membangun Optimisme –

#optimismemedia #mulaiajadulu #kamibarumulai

Bagikan

Cari Berita

Search

Berita Terbaru

dsss
Santri dan Media: Menyelaraskan Tradisi dan Teknologi
LLLLL
Menyelaraskan Tujuan Pembelajaran dengan Kesejahteraan Ps...
Sumber. Inews.id
Dari Desa Nepo ke Pasar Nasional: Sukses Kacang Nepo Berk...
rrrss
Dari Siwaslih hingga Sigaplapor: Teknologi Bawaslu Siap K...
WhatsApp Image 2024-11-24 at 10.26.46 PM
Seruan FKUB Jateng: Tolak Politik Uang, Hindari Politisas...

Kirim Artikel