Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

CEO Smart Batik Kolaborasi dengan UBI di Program Praktisi Mengajar #3

CEO CV. Smart Batik Indonesia, Miftahudin Nur Ihsan (Ihsan), berpartisipasi dalam program praktisi mengajar angkatan ketiga berkolaborasi dengan Universitas Bakti Indonesia (UBI), Banyuwangi. Program Praktisi Mengajar adalah bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program ini diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia agar lulusan perguruan tinggi lebih siap untuk masuk ke dunia kerja. Kepala Divisi Program Praktisi Mengajar, Gamaliel Waney menyampaikan ada kenaikan anstusiasme pendaftar pada angkatan ini. “Ada 56.741 praktisi yang mendaftar dan tembus verifikasi ada 19.329. Kemudian yang terpinang kampus sebanyak 5.351. Ini telah memberikan bukti betapa tingginya antusiasme dan komitmen praktisi dalam berkontribusi”.

Pada angkatan ini, Ihsan berkolaborasi dengan UBI pada kuliah Manajemen Pemasaran 1 yang diampu oleh Estu Handayani, S.T., M.M dan Yeni Hilma Dwiyanti, S.E.,M.M. Kolaborasi dilakukan dalam enam sesi yang semuanya dilaksanakan secara luring. Ihsan menyampaikan bahwa dirinya memang memiliki passion untuk mengajar karena sebelum melanjutkan studi melalui beasiswa LPDP di Jurusan Manajemen UGM, Ihsan berkuliah di jurusan Pendidikan Kimia UNY. “Saya senang mengajar karena dulu kuliahnya pendidikan dan selalu semangat kalau bertemu dengan adik-adik mahasiswa. Maka saya pilih semua pembelajaran dilakukan secara luring, walaupun jauh Jogja-Banyuwangi,” kata Juara 3 Wirausaha Muda Berprestasi Kemenpora 2020 tersebut.

Baca juga: Ibu Wakil Gubernur DIY Ajak Kolaborasi CV. Smart Batik Indonesia Kembangkan Batik Tulis Malam Sawit

Sesi terakhir disampaiakan pada tanggal 30 November 2023 dengan materi marketing plan. Selain marketing plan, lima materi kuliah yang disampaikan Ihsan berkaitan dengan konsep pemasaran dan era perkembangannya, konsep pemasaran produk dan jasa, konsep harga dan strategi harga, saluran pemasaran dan rantai pasokan, dan riset pasar. Ihsan membagikan seluruh pengalamannya sebagai praktisi kepada adik-adik mahasiswa. Bukan hanya teori, di setiap sesi selalu diberikan tugas kelompok kepada mahasiswa untuk menerapkan teori yang disampaikan. Mahasiswa secara berkelompok diminta untuk membuat ide sebuah usaha dan mendetailkan pada aspek pemasarannya, yang kemudian disusun dalam tugas akhir marketing plan yang harus disampaikan. “Mahasiswa harus diberi ruang untuk berpikir dan mahasiswa UBI hebat-hebat, mereka selalu totalitas dalam mengerjakan tugas. Karena cuma enam pertemuan, mudah-mudahan bisa memberi mereka tambahan wawasan dan pengalaman,” kata lulusan terbaik Jurusan Entrepreneurship Program MBA UGM 2021 tersebut.

Estu sebagai dosen pengampu yang selalu menemani di setiap sesi kuliah juga merasa senang karena praktisi mau datang langsung ke kampus. Selain itu, materi yang disampaikan juga lebih dekat pada tataran praktik. “Alhamdulillah, mas Ihsan mau ke Banyuwangi, kuliah ful secara luring dan materinya juga relate dengan praktik marketing. Kalau biasanya kami sebagai dosen lebih banyak ke teori-teori,” ungkap Estu. Estu menambahkan program seperti ini harus terus dilanjutkan “Programnya sangat baik dan bisa lebih menyiapkan mahasiswa dalam menyongsong dunia kerja. Mudah-mudahan, harapan kami terus dilanjutkan program ini.”

– Bersama Membangun Optimisme –

#optimismemedia #mulaiajadulu #kamibarumulai

Bagikan

Cari Berita

Search

Berita Terbaru

dsss
Santri dan Media: Menyelaraskan Tradisi dan Teknologi
LLLLL
Menyelaraskan Tujuan Pembelajaran dengan Kesejahteraan Ps...
Sumber. Inews.id
Dari Desa Nepo ke Pasar Nasional: Sukses Kacang Nepo Berk...
rrrss
Dari Siwaslih hingga Sigaplapor: Teknologi Bawaslu Siap K...
WhatsApp Image 2024-11-24 at 10.26.46 PM
Seruan FKUB Jateng: Tolak Politik Uang, Hindari Politisas...

Kirim Artikel