Selaras dengan aliran air,mengalir tapi jangan hanyut (Serat Lokajaya, Kenjeng Sunan Kalijaga). Kita tidak bisa menghindari perkembangan zaman jika tidak ingin punah seperti Dinosaurus. Dalam hal ini perkembangan digitalisasi sangat cepat. Bertempat di Balaidesa Kalinanas Kecamatan Wonosamodro Kabupaten Boyolali, Senin 27 November 2023 dilaksanakan Peningkatan Kapasitas untuk Warga Desa Kalinanas perihal Desa Cerdas dan Mitigasi Bencana. Penyelenggara kegiatan ini dari Kementrian Desa, Pembangaunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melalui Duta Desa cerdas dan kader desa cerdas Kalinanas.
Baca juga: Pembukaan Pelatihan Dasar Calon Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Boyolali Tahun 2023
Peserta dalam pelatihan hari ini dari berbagai unsur desa. Dari Kades dan Perangkat Desa, Bidan Desa, Kader Desa Digital, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Ketua Rukun Warga (RW), Wakil dari tokoh perempuan serta Pendamping Lokal Desa (PLD). Pemateri pertama dari Bapak Andi Sarjono selaku Pendamping Desa Cerdas, menyampaikan materi tentang enam pilar desa cerdas. Selanjutnya penyampaian program-program desa cerdas di tahun 2023 ini yang akan terlaksana. Dipemateri kedua dari PMI yang disampaikan oleh Bapak Slamet tentang Memahami Bahaya,Risiko dan Kerentanan. Pemaparan dari PMI tentang jenis-jenis bahaya,jenis-jenis kerentanan serta konsep dasar pengurangan risiko.

Dimateri lanjutan ada pembahasan tentang Assesment, arti dari assesment sendiri adalah inldentifikasi dan analisa atas sebuah situasi tertentu yang menjadi landasan bagi sebuah proyek,program, atau tindakan. Tujuan Assesment,Periode Assesment,Proses Assesment,dan kegiatan sebelum ke lapangan. Dalam hal ini pembahasan assesment pada bencana/konflik berupa siklus assesment, rapid assesment,detail assesment,dan assesment lanjutan. Analisa dan pelaporan,proses dimana seluruh informasi yang diperoleh dari segala sumber yn berbeda disatukan dan dipelajari. Tujuan pelaporan serta poin-poin penting dalam laporan berupa sistematis,akurat,dapat dipertanggungjawabkan,sebaiknya menggunakan kalimat-kalimat singkat yang mudah dimengerti. Kemudian ada format laporan pleno ,format detail assesment,pengamatan,wawancara,seni bertanya dan seni mendengarkan. Setelah pemaparan materi selesai ada tanya jawab peserta dan pemateri. Harapan dari pemateri warga desa aktif dalam mitigasi bencana seperti halnya reboisasi untuk menanggulangi kekeringan di musim kemarau. Dan terbentuknya tim sibad (siaga bencana desa) agar nantinya jika terjadi hal tidak diinginkan mudah untuk tanggap. Dari pemerintahan desa menjanjikan untuk pembentukan sibad dimulai tiap dusun terlebih dahulu.

Sebagai penutup dari bapak sekdes membagikan kisah sukses dari Desa Kalinanas dalam menanggulangi bencana kekeringan dengan membuat lima titik sumur dalam. Serta tidak lupa penggijauan dengan ribuan tanaman kelapa serta pohon-pohon berstektur keras yang dapat menyimpan air dimusim hujan. Belajar dari pengalaman serta pemetaan tiap dusun potensi apa yang dapat menimbulkan risiko,dari pemerintahan desa sudah membangun bronjong dilokasi yang kerap longsor. Harapan pemateri dan peserta bahwa ilmu dan pengetahuan ini agar disampiakan juga nantinya ke warga yang belum bisa hadir. Agar nantinya jika terjadi hal tidak dinginkan agar warga tidak panik serta guyup dalam penanggulangan bencana. Siaga Bencana.., Selamatkan Masa Depan.
– Bersama Membangun Optimisme –
#optimismemedia #mulaiajadulu #kamibarumulai