Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Berikut Kronologi Bullying pada Siswa di Bekasi yang Berujung Amputasi

Seorang bocah berinisial F (12) di Bekasi harus menjalani amputasi kaki usai diduga menjadi korban perundungan teman-teman sekolahnya.

Kaki F terpaksa harus diamputasi karena kondisi sakitnya sudah terlalu parah. Bocah malang itu diduga mendapat aniaya yang kemudian memicu penyakit ganas yang menyerang kakinya.

Diana (40), ibu korban menceritakan ikhwal peristiwa yang menimpa anaknya. Semua bermula pada Februari 2023 saat F masih duduk di bangku kelas 6 SD. Kala itu korban yang hendak berangkat sekolah, menahan sakit di bagian kaki.

Melihat anaknya meringis kesakitan, Diana langsung memeriksa dan ternyata ada memar di kaki F. Ia pun menanyakan penyebab kaki F memar, namun korban enggan menjawab dan seolah ketakutan.

Baca juga: Sragen Terima Penghargaan Layanan Investasi Terbaik Se-Indonesia

“Dia bilang, mama janji dulu ya jangan marah, mama janji ya, seperti orang ketakutan,” kata Diana, Rabu (1/11/2023).

Setelah didesak, F akhirnya bercerita jika dirinya telah dibully oleh teman sekolahnya. Saat itu korban hendak jajan ke kantin dengan lima orang temannya. Salah satunya kemudian sengaja menyelengkat kaki korban hingga terjatuh cukup kencang.

Korban yang terluka di bagian kaki dan tangan, justru diolok teman-temannya. Sambil menahan sakit, F malah diancam untuk tidak menceritakan kejadian tersebut ke siapapun.

Namun aksi perundungan terhadap F ternyata masih terus berlanjut. Korban yang takut, enggan bercerita ke orangtuanya. Ia pun tak menghiraukan luka yang dialaminya dengan pikiran akan segera sembuh.

Namun yang terjadi justru sebaliknya, kondisi luka F semakin lama semakin parah hingga ia tak bisa bangun. Akhirnya orangtua mendesak korban untuk bercerita awal mula sakit di bagian kakinya.

“Akhirnya saya paksa untuk mengaku dan saya kaget dengan apa yang terjadi dan dialami anak saya,” ujar Diana.

Baca juga: Kejaksaan Negeri Boyolali Musnahkan Miras dan Narkotika

Karena mengkhawatirkan, orangtua membawa F ke rumah sakit. Awalnya F diperiksa di RS Hermina dan didiagnosis mengalami infeksi bagian dalam dan harus dioperasi. Namun keluarga berupaya mencari opsi lain dengan mendatangi RS Pondok Indah hingga RSCM.

Lantaran kondisi kaki korban yang semakin memburuk, F dirujuk ke RS Dharmais. Setelah menjalani pemeriksaan, F dinyatakan mengalami kanker tulang yang aktif pasca dirinya jatuh.

Dokter pun harus memberikan pilihan sulit, yakni dengan mengamputasi kaki kiri F lantaran infeksi yang sudah sangat parah.

“Informasi dari dokter, benturan dan cedera yang dialami Fatir memicu aktif munculnya kanker tulang dan sekarang sudah menyebar dan terjadi pendarahan, jadi harus diamputasi,” jelas Diana.

– Bersama Membangun Optimisme –

#optimismemedia #mulaiajadulu #kamibarumulai

Bagikan

Cari Berita

Search

Berita Terbaru

dsss
Santri dan Media: Menyelaraskan Tradisi dan Teknologi
LLLLL
Menyelaraskan Tujuan Pembelajaran dengan Kesejahteraan Ps...
Sumber. Inews.id
Dari Desa Nepo ke Pasar Nasional: Sukses Kacang Nepo Berk...
rrrss
Dari Siwaslih hingga Sigaplapor: Teknologi Bawaslu Siap K...
WhatsApp Image 2024-11-24 at 10.26.46 PM
Seruan FKUB Jateng: Tolak Politik Uang, Hindari Politisas...

Kirim Artikel