Indonesia sebagai pemegang keketuaan ASEAN di tahun 2023 menegaskan komitmen ASEAN untuk terus memperkuat persatuan dan soliditas, serta memperkokoh sentralitas ASEAN dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini, ASEAN memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan atau epicentrum of growth. Karena, memiliki dua faktor yang dapat mendukung terwujudnya hal tersebut yakni usia produktif yang melimpah dan kekayaan alam yang juga berlimpah.
Baca juga: Ganjar Geram Ada Kecurangan di PPDB
“ASEAN tidak boleh menjadi ajang persaingan, tidak boleh menjadi proksi negara manapun, dan hukum internasional harus dihormati secara konsisten,” ujar Presiden.
Presiden pun mengharapkan kerja sama dan dukungan nyata dari para mitra dan tamu ASEAN. Presiden meyakini, ASEAN memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan atau epicentrum of growth, baik berupa usia produktif yang melimpah, serta kekayaan alam yang juga berlimpah.
Baca juga: UMKM Solo Raya Tembus Pasar Ekspor ke Prancis
Dalam proses terwujudnya ASEAN pusat pertumbuhan, lanjut Presiden, maka kawasan Asia Tenggara harus saling menghormati. Sehingga, tidak ada negara di kawasan ASEAN yang merasakan direndahkan.
“Ada sebuah pepatah di Indonesia, yaitu menang tanpo ngasorake, yang artinya kita dapat menjadi pemenang tanpa merendahkan yang lain, tanpa mengalahkan yang lain. Untuk itu, saya mengajak kita semuanya marilah kita menjadi pemenang yang terhormat, menang tanpo ngasorake,” kata Presiden Jokowi saat menerima kunjungan kehormatan para menteri luar negeri se-ASEAN dan negara mitra di Hotel Sangri-La, Jakarta Pusat, Jumat (14/7/2023).
– Bersama Membangun Optimisme –
#optimismemedia #mulaiajadulu #kamibarumulai