Satelit Republik Indonesia (Satria)-1 telah meluncur pada Senin (19/6) pukul 5.21 WIB atau Minggu (18/6) pukul 18.21 waktu Florida, Amerika Serikat. Satelit terbesar milik Indonesia ini sukses mengangkasa menujut target orbit 146 Bujur Timur.
Satria-1 dibawa roket Falcon 9 punya SpaceX dari landasan di Cape Canaveral, Florida. Falcon 9 adalah roket yang mendarat vertikal dan bisa dipakai ulang untuk misi selanjutnya.
Badan Layanan Umum Badan Aksesibilitas Teknologi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar acara Nonton Barang (Nobar) Peluncuran SATRIA-1 bersama 11 wilayah stasiun bumi, yakni Jakarta, Manado, Kupang, Kota Jayapura, Kabupaten Timika, Manokwari, Banjarmasin, Ambon, Tarakan , Pontianak dan Batam.
Di Jakarta sendiri, acara nobar dipusatkan di anjungan Skyworld, Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Baca juga: PWNU Jabar: Haramkan Mondok di Ponpes al-Zaytun
Acara itu diikuti oleh sejumlah pejabat Kementerian Kominfo, Direksi BAKTI Kominfo, dan puluhan siswa dari SMA 64, SMA 48 dan SMP-SMA Matahari.
Tahap pertama peluncuran Satria-1 berjalan lancar hingga pendorong pertama melepaskan diri lalu Falcon 9 mendarat sempurna di Bumi.
Pada tahap kedua Satria-1 melanjutkan perjalanan sambil dibawa pendorong kedua menuju target orbit. Satria-1 butuh waktu 27 menit hingga sampai di orbit yang sudah ditetapkan.
Satria-1 bakal meratakan akses internet di area tertinggal, terdepan, terluar (3T). Rencananya satelit ini bisa memfasilitasi layanan internet di 50 ribu titik fasilitas publik dengan kecepatan 4 Mbps.
Baca juga: Pure Clean: Solusi Barang Kece
Satelit ini dibangun oleh Satelit Nusantara 3 dan dirakit Thales Alenia Space (TAS) di Prancis memakai platform SpaceBus NEO.
Biaya investasi pembuatan Satria-1 telah membengkak, awalnya US$450 juta (sekitar Rp6,6 triliun) menjadi US$540 juta (sekitar Rp8 triliun).
Biaya tambahan salah satunya karena semula Satria-1 akan diangkut menggunakan pesawat Antonov namun tak bisa dilakukan karena kondisi perang Rusia dan Ukraina.
Pengangkutan Satria-1 dilakukan dengan kapal kargo Nordic dari perancis menuju Cape Canaveral melalui jalur laut yang membutuhkan waktu 17 hari.
– Bersama Membangun Optimisme –
#optimismemedia #mulaiajadulu #kamibarumulai