Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Pemerintah Akan Segera Tuntaskan Masalah Kekurangan Guru

Masalah kekurangan guru masih belum teratasi hingga kini. Pemerintah mengupayakan solusi yang diharapkan mampu mengatasi masalah ini secara permanen.

Upaya memenuhi kebutuhan guru di Indonesia, terutama pada sekolah negeri, belum maksimal sebab formasi guru masih kurang. Pemerintah tengah merancang tiga pilar solusi yang diharapkan menjadi jalan keluar permanen dalam memenuhi kebutuhan guru.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menjelaskan, ada beberapa alasan mengapa permasalahan guru honorer masih ada. Pertama, guru honorer dapat berhenti sewaktu-waktu dan sekolah tidak dapat mengganti guru karena harus menunggu perekrutan guru aparatur sipil negara (ASN) secara terpusat. Akibatnya, sekolah terpaksa merekrut guru honorer.

Baca juga: FIFA Resmi Jadwalkan Timnas Indonesia Vs Argentina

Rekrutmen guru ASN dilakukan terpusat karena adanya kekhawatiran jumlah dan kompetensi guru yang diangkat tidak sesuai kebutuhan sehingga sinkronisasi dengan sekolah sulit tercapai. Pemerintah juga tidak mengajukan formasi guru ASN sesuai kebutuhan sekolah.

”Rekrutmen guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) 2023 akan berlangsung dan kami memberikan kesempatan untuk pemerintah daerah (pemda) mengajukan formasi sebanyak-banyaknya. Tetapi, jika nanti belum mencukupi, kami membutuhkan mekanisme tahun depan agar isu guru honorer ini terselesaikan secara permanen,” kata Nadiem saat rapat kerja dengan Komisi X DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (24/5/2023).

Nadiem menuturkan, berbagai masalah tersebut mendorong pemerintah pusat mencari solusi permanen demi mengatasi permasalahan guru honorer. Diskusi terus dilakukan antar-kementerian, yaitu Kemendikbudristek, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, serta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Baca juga: PA 212: Mendatangkan Coldplay Sama Dengan Mengkampanyekan Atheisme dan LGBT

”Selama kurang lebih enam bulan kami berdiskusi akhirnya mengerucut pada suatu solusi yang diharapkan menjadi solusi permanen yang akan diimplementasikan pada 2024 lewat tiga pilar solusi. Pertama, konsep ruang talenta guru (marketplace untuk guru). Kemudian, perekrutan oleh sekolah, dan penempatan pada formasi kurang peminat,” tutur Nadiem.

Marketplace untuk guru akan dibuat dengan konsep semua guru yang boleh mengajar masuk ke dalam ruang penyimpanan data yang dapat diakses semua sekolah di Indonesia.

Kemudian, pola perekrutan yang awalnya secara terpusat akan diubah agar setiap sekolah dapat merekrut guru kapan saja. Pemerintah juga akan memastikan sekolah-sekolah yang kurang peminat terisi formasinya.

Guru-guru honorer yang telah lulus seleksi PPPK akan langsung dimasukkan ke ruang penyimpanan data serta seleksi akan ditingkatkan frekuensinya menjadi lebih dari sekali dalam satu tahun. Kemudian, guru-guru yang telah lulus pendidikan profesi guru (PPG) pra-jabatan turut dimasukkan ke dalam ruang penyimpanan data dan semua guru yang terdata tersebut berhak mengajar di sekolah-sekolah di Indonesia.

Calon guru lebih fleksibel untuk mendaftar dan memilih lokasi mengajar tanpa harus menunggu lagi proses perekrutan secara terpusat. Soal perekrutan oleh sekolah, perekrutan guru ASN dapat dilakukan kapan saja asal sesuai formasi. Selain itu, calon guru akan ditempatkan di sekolah kurang peminat setidaknya tiga tahun, adanya tambahan insentif, dan beasiswa dengan ikatan dinas,” katanya.

– Bersama Membangun Optimisme –

#optimismemedia #mulaiajadulu #kamibarumulai

Bagikan

Cari Berita

Search

Berita Terbaru

dsss
Santri dan Media: Menyelaraskan Tradisi dan Teknologi
LLLLL
Menyelaraskan Tujuan Pembelajaran dengan Kesejahteraan Ps...
Sumber. Inews.id
Dari Desa Nepo ke Pasar Nasional: Sukses Kacang Nepo Berk...
rrrss
Dari Siwaslih hingga Sigaplapor: Teknologi Bawaslu Siap K...
WhatsApp Image 2024-11-24 at 10.26.46 PM
Seruan FKUB Jateng: Tolak Politik Uang, Hindari Politisas...

Kirim Artikel