Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Sri Mulyani Sebut Hilirisasi Dapat Selamatkan Ekonomi RI dari Fragile Five

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, hilirisasi sumber daya alam (SDA) turut mendorong ekonomi RI untuk keluar dari kategori negara Fragile Five. Hilirisasi telah dilaksanakan dengan kewajiban pembangunan smelter sejak 2014.

“Menguatnya posisi neraca berjalan Indonesia tidak lepas dari kebijakan struktural dan transformasi ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu hilirisasi sumber daya alam,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (19/5/2023).

Pemerintah telah mencanangkan kebijakan hilirisasi SDA dengan mewajibkan perusahaan tambang mineral untuk membangun smelter secara bertahap sejak 2014. Untuk menjalankan programnya, pemerintah memberikan berbagai dukungan fiskal baik melalui perbaikan ekosistem perpajakan maupun memberikan insentif fiskal lainnya.

Baca juga: Sempol Ayam : Jajanan Pinggir Jalan Yang di Sukai Semua Kalangan

Adapun Indonesia masuk dalam kategori Fragile Five pada 2013 bersama dengan Brazil, India, Afrika, dan Turki. Namun sekarang, Indonesia telah berhasil keluar dari kategori tersebut. Sebelumnya, Indonesia pernah mengalami defisit sebesar 3,2 %  dari PDB pada 2013, yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang rapuh.

Namun, pada 2021, ekonomi Indonesia mengalami kebangkitan dengan surplus 0,3 % dari PDB, bahkan surplus meningkat lagi sebesar 1 % pada Desember 2022.  Hal itu ia ungkapkan saat menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 di Jakarta.

Baca juga: PA 212: Mendatangkan Coldplay Sama Dengan Mengkampanyekan Atheisme dan LGBT

Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan, upaya menciptakan nilai tambah yang tinggi berperan cukup penting dalam meningkatkan ekspor dan neraca perdagangan Indonesia yang signifikan. Nilai ekspor RI pada 2022 melonjak tajam dan mencatat rekor tertinggi dalam sejarah ekonomi RI, yaitu US$292 miliar , meningkat 66 % dari posisi US$176 miliar  pada 2014.

“Tahun 2022, neraca perdagangan juga mencatatkan rekor tertinggi yaitu US$54,5 miliar dolar, sampai dengan April 2023 neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus 36 bulan berturut-turut,” pungkasnya.

– Bersama Membangun Optimisme –

#optimismemedia #mulaiajadulu #kamibarumulai

Bagikan

Cari Berita

Search

Berita Terbaru

dsss
Santri dan Media: Menyelaraskan Tradisi dan Teknologi
LLLLL
Menyelaraskan Tujuan Pembelajaran dengan Kesejahteraan Ps...
Sumber. Inews.id
Dari Desa Nepo ke Pasar Nasional: Sukses Kacang Nepo Berk...
rrrss
Dari Siwaslih hingga Sigaplapor: Teknologi Bawaslu Siap K...
WhatsApp Image 2024-11-24 at 10.26.46 PM
Seruan FKUB Jateng: Tolak Politik Uang, Hindari Politisas...

Kirim Artikel