Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Musik Bukan Hanya Soal Seni, Namun Juga Perlawanan dan Perjuangan

Musik Bukan Hanya Soal Seni, Namun Juga Perlawanan dan Perjuangan

Adalah suatu nilai keindahan yang kerap kali menjadi fokus utama. Perpaduan nada dan melodi yang dimainkan oleh instrumen, keselerasan karya musiknya, serta makna yang terkandung di dalam karya musik tersebut. Ya, begitulah seni musik. Namun, apakah hanya berhenti dalam pemerolehan keindahan? ataukah menyimpan berbagai makna yang dapat membuat pendengar tergugah semangatnya?

Mengutip dari buku Art Under Pressure karya Joost Smiers dikutip bahwa “Seni adalah sebuah bagian dari bentuk perjuangan sosial lewat ketenangan, ekspresi, hasrat, kemarahan, kehalusan budi, kekuatan atau ketakutan yang bisa dibagikan lewat sebuah media berupa karya kepada khalayak”

Beranjak pada kutipan di atas, musik yang merupakan bagian dari seni bukan hanya soal keindahan, namun sebagai medium ekspresif. Sehingga, seni dikenal sebagai alat untuk menggugat kemapanan dan mengobrak-abrik status quo. Tidak sedikit media sastra dan seni digunakan untuk menyuarakan perlawanan dan ketidakadilan.

Demikian pula musik, musik adalah bentuk perilaku sosial yang kompleks dan universal yang didalamnya terkandung ekpresi dan ungkapan pemikiran manusia, gagasan, dan ide-ide dari pemikiran manusia yang sarat akan sebuah pesan yang signifikan. Ide dan pesan yang ingin diekspresikan lewat musik atau lagu sering memiliki keterkaitan dalam nilai sejarah. Menghibur khalayak menjadi barang wajib, namun pesan atas ekspresi musik itu sendiri juga tak dapat diingkari.

Hari ini, musik menjadi media paling efektif dalam mengekspresikan kritik sosial. Tak sedikit, para musisi yang berusaha menyampaikan pesan dan ide gagasannya melalui musik. Beberapa nama seperti, John Lennon, Bob Dylan, Bob Marley, dan lain sebagainya memosisikan musik sedemikian rupa. Di Indonesia kita mengenal Slank, Iwan Fals, Navicula, dan lain sebagainya.

Kala Orde Baru, Iwan Fals, musisi nasional yang sering menyelipkan kritik dalam lirik karangannya. Tidak sedikit konser Iwan yang dibubarkan pemerintah. Bahkan, lagu “Demokrasi Nasi” dan “Mbak Tini” yang dibawanya dalam suatu konser tahun 1984 membuat menyeret ke penjara.

Demokrasi Tani yang ditulis Iwan semasa SMP berkisah tentang anak seorang Menteri yang membuat onar, lalu menembak mati tanpa dikenai sanksi. Bagi kalangan pecinta musik dan seni menganggap lagu yang berisi perlawanan ini tidak ada masalah baginya, namun berbeda cerita jika didengar oleh aparat pemerintahan. Terlebih pada masa rezim Orde Baru yang begitu menutup rapat kritik terhadap pemerintahan.

Menginjak era Reformasi, Band Rock nasional legendaris Slank memiliki nasib yang serupa dengan Iwan Fals. Slank pernah digugat DPR lantaran aksi dukungannya pada lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2008 silam. Juga, lagu “Gosip Jalanan” garapan Bim bim dan kawan-kawan dituduh menghina salah satu lembaga negara. Akhirnya, Slank mendapat larangan menggelar konser sekitar tahun 2009 lalu.

Budaya kritik melalui musik juga digemakan oleh grup musik Efek Rumah Kaca (ERK). Isu hak asasi manusia, budaya, politik, kekuasaan, kemanusiaan menjadi bahan khusus bagi ERK untuk melontarkan kritiknya. Konsistensi pada lirik yang menggelitik menjadi identitas grup musik ERK. Salah satu lagu ERK yang paling fenomenal berbicara tentang kemanusiaan ialah “Seperti Rahim Ibu”. Pengibaratan negeri seperti rahim ibu begitu mengena dalam lirik lagu ini.

ERK juga aktif di berbagai kegiatan sosial dengan mengadakan berbagai kosner seperti, konser amal untuk masyarakat Kendeng dan sebagai dukungan ERK menyumbangkan hasilnya untuk mereka.

Di sisi lain masih banyak grup musik nasional maupun lokal yang menjadikan musik sebagai media perlawanan dan perjuangan. Sehingga semangat seni menjadi menyala. Tidak hanya membuahkan nilai keindahan namun juga nilai kehidupan perlawanan dan perjuangan.

Bagikan

Cari Berita

Search

Berita Terbaru

dsss
Santri dan Media: Menyelaraskan Tradisi dan Teknologi
LLLLL
Menyelaraskan Tujuan Pembelajaran dengan Kesejahteraan Ps...
Sumber. Inews.id
Dari Desa Nepo ke Pasar Nasional: Sukses Kacang Nepo Berk...
rrrss
Dari Siwaslih hingga Sigaplapor: Teknologi Bawaslu Siap K...
WhatsApp Image 2024-11-24 at 10.26.46 PM
Seruan FKUB Jateng: Tolak Politik Uang, Hindari Politisas...

Kirim Artikel