Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Pasar Glandangan, Urat Nadi Perekonomian hingga Alternatif Mejengnya Muda-Mudi

Pasar Gondosari atau yang lebih akrab dengan sebutan pasar Glandangan merupakan pasar Tradisional yang terletak di jantung Desa Gondosari, Kecamatan Punung. Pasar Glandangan ini menjadi pusat urat nadi perekonimian setidaknya 3 desa yaitu desa Gondosari, Pelem dan Tamanasri.  Berjarak sekitar 6 KM dari pusat Pemerintahan Kecamatan Punung tak membuat pasar tradisional ini sepi pedagang, malah sebaliknya pedagang yang menjajakan daganganya dipasar ini berasal dari berbagai desa lintas kecamatan bahkan lintas Provinsi (Wonogiri Jawa Tenggah).

Pasar yang beroperasi 5 hari sekali yaitu setiap hari pasaran Jawa Wage tergolong pasar yang lengkap terbukti banyaknya pedagang yang menyuguhkan dagangan mulai dari sembako, pakaian, sayuran, makanan , minuman jajan pasar hingga pasar hewan pun menjadi satu komplek dalam pasar tersebut.

Suasana Pasar Gondosari di Pagi Hari

Supriyanto, 37 Tahun, warga Desa Pelem salah satu pedagang sembako, menuturkan bahwa setiap pasaran hampir tidak pernah sepi pembeli sehingga dagangan yang dia bawapun selalu habis ludes terjual.

“Setiap Wage selalu rame mas, hampir seluruh dagangan saya habis sebab saya juga sudah memiliki pelanggan tetap” ungkap Supri saat ditemui Tim Optimisme media rabu (14/12/2022)

Selain itu Supri juga menambahkan bahwa Pasar ini bisa katakan Urat Nadi Perkonomian sebab di pasar inilah masyarakat desa sekitar bisa menjual hasil pertanian dan menjajankan dagangan olahan hasil pertanian, dan hasil dari menjual dagangan itu langsung bisa untuk mecukupi belanja kebutuhan sehari-hari. “Pasar Glandangan ini pusat Urat Nadi Perekonomian, sebab disinilah orang-orang bisa menjual dagangannya dan uangnya bisa mereka buat belanja kebutuhan sehari-hari” Ujarnya

Pasar Gondosari

Sisi lain pasar Glandangan yang tidak kalah menariknya yaitu sebagai ajang mejeng Muda-Mudi warga desa Setempat, setiap pasaran pasti akan banyak ditemui pemuda dan pemudi sedang mondar mandir pasar dengan dandanan dan pakaian lecis ala muda-mudi masa kini.  Selain memang untuk belanja ternyata muda-mudi itu memiliki motif lain, untuk mencari pacar merupakan salah satu tujuannya.

Salah satu pemuda pengujung pasar, Triyono (24 Tahun), warga dusun Tekil, Desa Gondosari mengakui bahwa ia mengujungi pasar selain untuk berbelanja memang juga untuk mejeng atau mencari calon pasangan, “ke pasar ya mejenglah sekalian cari celana karena celananya udah pada bolong” pengakuannya.

(Helmy Yusuf Evendi_ Optimisme Media)

Bagikan

Cari Berita

Search

Berita Terbaru

dsss
Santri dan Media: Menyelaraskan Tradisi dan Teknologi
LLLLL
Menyelaraskan Tujuan Pembelajaran dengan Kesejahteraan Ps...
Sumber. Inews.id
Dari Desa Nepo ke Pasar Nasional: Sukses Kacang Nepo Berk...
rrrss
Dari Siwaslih hingga Sigaplapor: Teknologi Bawaslu Siap K...
WhatsApp Image 2024-11-24 at 10.26.46 PM
Seruan FKUB Jateng: Tolak Politik Uang, Hindari Politisas...

Kirim Artikel