Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Bung Karno, Pancasila dan Mengikisnya Moral Generasi Muda

Siapa yang tidak kenal dengan Bung Karno, sosok pahlawan yang memiliki peran sentral dalam memperjuangkan dan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Apresiasi patut diberikan kepada Bung Karno yang telah berani mempertaruhkan jiwa, raga, dan nyawa untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Salah satu bentuk apresiasi untuk Bung Karno yaitu dengan ditetapkannya bulan Juni sebagai Bulan Bung Karno. Hal tersebut tidak lain, lantaran di bulan Juni mengandung tanggal-tanggal penting yang berhubungan dengan hidup sang proklamator ini. Pertama, 6 Juni 1901 di Surabaya Jawa Timur bertepatan dengan hari lahirnya Bung Karno. Kedua, 27 Juni 1970 Bung Karno wafat. Ketiga, yang begitu bersejarah bagi bangsa Indonesia tepatnya tanggal 1 Juni 1970 di Jakarta melalui sidang BPUPKI Bung Karno mengusulkan lima dasar Negara Indonesia yaitu 1.Kebangsaam Indonesia, 2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan, 3. Mufakat atau Demokrasi, 4. Kesejahteraan Sosial, 5. Ketuhanan yang berkebudayaan, yang mana kemudian disebut Bung Karno sebagai Pancasila. Gagasan tentang lima prinsip dasar negara tersebut diterima oleh semua anggota BPUPKI, lalu panitia sembilan bentukan BPUPKI merumuskan ulang Pancasila yang diusulkan Bung Karno menjadi lima dasar yang kini terdapat dalam sila-sila Pancasila. Atas dasar itulah pada 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila. Penetapan hari lahir Pancasila juga dipertegas Presiden Joko Widodo dengan diterbitkannya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni.

Gedung Chuo Sangi In yang kini dikenal dengan Gedung Pancasila menjadi saksi Bung Karno ketika mengusulkan lima gagasan dasar Negara Indonesia. Gagasan mengenai lima dasar disampaikan di hadapan para anggota Dokuritsu Junbi Cosakai atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Hanya atas dasar Pancasila menurut Bung Karno Indonesia menjadi negara yang mampu mensejahterakan rakyatnya. Bung Karno bermimpi dengan Pancasila semua kebijakan dapat dipersembahkan untuk semua pihak, tidak hanya untuk satu orang ataupun satu golongan. Pancasila merupakan buah dari pemikiran Bung Karno yang sangat mendalam, olehnya Bung Karno amat percaya dengan Pancasila mampu mempersatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras, serta budaya. Pancasila menjadi ideologi yang bersifat universal, mampu mengikuti perkembangan zaman, dan menyelamatkan hajat hidup orang banyak. Dalam suatu pidato Soekarno di PBB  yang berjudul “to build the world a new”, Bung Karno dengan lantang dan yakin menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat menjadi salah satu dasar untuk membangun dunia menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Nilai-nilai luhur yang terdapat dalam Pancasila merupakan konsensus bersama para pendiri negara termasuk Bung Karno, yang mampu menjadi perekat kemajemukan bangsa, mewujudkan Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur. Oleh karena itu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus dapat dipahami dan diimplementasikan oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari

Namun seiring dengan berjalannya waktu, kini apa yang telah menjadi buah pemikiran Bung Karno dan para pendiri bangsa menjadi hal yang tidak mudah untuk dipertahankan oleh generasi penerus dalam memahami dan mengamalkan komitmen nilai-nilai Pancasila sebagai buah pemikiran Bung Karno. Pemahaman dan pengamalan generasi penerus bangsa terkait nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila kian mengalami penurunan karena pengaruh dari derasnya arus globalisasi. Banyak generasi penerus terutama dari kalangan muda yang justru tak acuh terhadap nilai-nilai Pancasila dan lebih mementingkan tren gaya hidup fashion, makanan, dan budaya dari luar negeri serta memilih berbagai hal yang instan. Sesuai dengan data Kementerian Pemuda dan Olahraga RI terdapat sepuluh permasalah menimpa generasi muda yang  yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yaitu kekerasan dikalangan generasi muda, kecenderungan sikap yang tidak mengutamakan kejujuran, menurunnya rasa hormat generasi muda terhadap orang yang lebih tua (orang tua, guru, pemimpin), sikap rasa curiga dan kebencian antar satu dengan yang lain, menggunakan bahasa Indonesia dengan tidak benar, melakukan perilaku menyimpang (memakai narkoba dan miras, menonton porno), lebih suka dengan budaya asing, melemahnya idealisme dan patriotisme, meningkatnya sikap hedonisme dan pragmatisme, serta semakin kaburnya pedoman yang berlaku dan sikap tak acuh terhadap ajaran agama. 

Generasi muda harus segera bangkit dan sadar akan pentingnya pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dan ingat bahwa masa depan bangsa berada di tangan generasi muda. Semangat dan optimisme yang pernah dikobarkan Bung Karno harus menjadi contoh generasi muda agar memiliki semangat jiwa muda yang dapat membangun bangsa Indonesia di masa kini dan yang akan datang. Spirit nasionalis, progresif, dan revolusioner yang dimiliki Bung Karno jelas masih relevan dicontoh generasi muda dalam menghadapi derasnya arus globalisasi. Bung Karno yakin bahwa generasi muda selalu siap dalam menghadapi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan baik dari dalam maupun dari luar negeri jika berpegang teguh dengan nilai-nilai Pancasila. Generasi muda harus dapat menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa 5P seperti gagasan Bung Karno yaitu pangan, pakaian, perumahan, pergaulan, dan pendidikan. Generasi muda dengan pegangan Pancasila harus dapat memperkaya Pangan di Indonesia, memiliki pakaian dan rumah yang layak, pergaulan yang baik, dan pendidikan yang mampu mencerdaskan bangsa.  Oleh karena nya Bung Karno menjadi sosok pejuang yang lengkap, memiliki strategi untuk melawan penjajah, membawa gagasan dasar bagi bangsa Indonesia berupa Pancasila, mewariskan semangat bagi generasi muda untuk mempertahankan dan memajukan bangsa Indonesia. 

Bagikan

Cari Berita

Search

Berita Terbaru

dsss
Santri dan Media: Menyelaraskan Tradisi dan Teknologi
LLLLL
Menyelaraskan Tujuan Pembelajaran dengan Kesejahteraan Ps...
Sumber. Inews.id
Dari Desa Nepo ke Pasar Nasional: Sukses Kacang Nepo Berk...
rrrss
Dari Siwaslih hingga Sigaplapor: Teknologi Bawaslu Siap K...
WhatsApp Image 2024-11-24 at 10.26.46 PM
Seruan FKUB Jateng: Tolak Politik Uang, Hindari Politisas...

Kirim Artikel